Bayangkan soal ulangan/ujian seorang anak SD:
Pertanyaan: “Dari mana asal hujan?”
Jawaban: “Dari Tuhan. Tuhan yang ciptakan”
Pertanyaan: “Bagaimana proses terjadinya hujan?”
Jawaban: “Misteri Tuhan”
Kalau jawaban-jawaban tersebut tidak bisa dipakai untuk menjelaskan tentang munculnya hujan, mengapa itu bisa digunakan untuk menjawab misteri-misteri alam lainnya?